Pembentukan MAN Insan Cendekia berawal atas kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi tinggi akan ilmu pengetahuan maupun teknologi dan sejalan dengan keimanan maupun ketakwaan. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie menginisiasi lewat BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) membentuk STEP (Science and Technology Equity Program).Tujuan STEP adalah penyetaraan program ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sekolah di lingkungan pesantren.
Pada tahun 1996, STEP melekatkan nama SMU Insan Cendekia sebagai nama lembaga pendidikan. STEP memilih lokasi di Serpong (Banten) dan Gorontalo. Rancangan model pendidikan STEP mengambil filosofi magnet school. Lembaga pendidikan ini mampu menarik sekolah sekitarnya untuk terpicu dalam prestasi dan menyiapkan calon pemimpin masa depan bangsa. Pada tahun 2000, BPPT melimpahkan manajerial SMU Insan Cendekia ke Departemen Agama RI. Alih tata kelola ini mengubah nama SMU menjadi MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Insan Cendekia. Meskipun demikian, ciri dan karakter pendidikan STEP tetap melekat dan tidak berubah. Pada tahun 2007, MAN Insan Cendekia Gorontalo memperoleh predikat madrasah aliyah program khusus standar internasional. Konsekuensinya, Kementerian Agama memberikan pembinaan dan pendampingan langsung sebagai bentuk dukungan. Tata kelola pembinaan dan pendampingan dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia.
Visi
Visi MAN Insan Cendekia adalah Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam IMTAK (keimanan dan ketakwaan), menguasai IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi), serta mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat
Misi
Pembentukan MAN Insan Cendekia berawal atas kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi tinggi akan ilmu pengetahuan maupun teknologi dan sejalan dengan keimanan maupun ketakwaan. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie menginisiasi lewat BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) membentuk STEP (Science and Technology Equity Program).Tujuan STEP adalah penyetaraan program ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sekolah di lingkungan pesantren.
Pada tahun 1996, STEP melekatkan nama SMU Insan Cendekia sebagai nama lembaga pendidikan. STEP memilih lokasi di Serpong (Banten) dan Gorontalo. Rancangan model pendidikan STEP mengambil filosofi magnet school.
Lembaga pendidikan ini mampu menarik sekolah sekitarnya untuk terpicu dalam prestasi dan menyiapkan calon pemimpin masa depan bangsa. Pada tahun 2000, BPPT melimpahkan manajerial SMU Insan Cendekia ke Departemen Agama RI.
Alih tata kelola ini mengubah nama SMU menjadi MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Insan Cendekia. Meskipun demikian, ciri dan karakter pendidikan STEP tetap melekat dan tidak berubah. Pada tahun 2007, MAN Insan Cendekia Gorontalo memperoleh predikat madrasah aliyah program khusus standar internasional. Konsekuensinya, Kementerian Agama memberikan pembinaan dan pendampingan langsung sebagai bentuk dukungan. Tata kelola pembinaan dan pendampingan dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia.
Visi MAN Insan Cendekia adalah Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam IMTAK (keimanan dan ketakwaan), menguasai IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi), serta mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat
MAN Insan Cendekia Sambas adalah sebuah madrasah unggulan yang terletak di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia. Madrasah ini dikenal dengan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang berkualitas tinggi, baik dalam aspek keimanan dan ketakwaan (IMTAK) maupun penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Dengan akreditasi peringkat A, MAN Insan Cendekia Sambas terus berinovasi melalui berbagai program pendidikan, penelitian, dan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan potensi siswa