Sambas – Hasil tidak akan mengkhianati ikhtiar, begitulah kira kira ungkapan yang tepat untuk menggambarkan ikhtiar siswa Madrasa Aliyah Negeri Insan Cendekia Sambas Kalimantan Barat dalan ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tahun 2021. Siswa yang mengharumkan Kalimantan Barat di kancah Nasional baru baru ini, menjadikan motivasi tersendiri bahwa ikhtiar dan usaha yang sungguh sungguh akan menghasilkan hasil yang luar biasa.
Dua siswa peraih medali pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional tersebut adalah Rahman Insani dan Putri Januarti, Rahman Insani adalah peraih medali Emasa pada mata pelajaran matematika dan Putri Januarti adalah peraih medali Perunggu pada mata pelajaran kimia. Kedua siswa tersebut berhasil menyisihkan beberapa Provinsi di Indonesia dan berasil meraih medali.
KSM telah menjadi ajang positif dalam membangun budaya kompetisi antarpeserta didik. Pada tahun 2016 ditambahkan soal materi keagamaan Islam yang diujikan untuk semua bidang, yang dibedakan menurut jenjang Pendidikan, dan pada tahun tersebut Madrasah mengikutsertakan Sekolah Umum seperti telah dijelaskan oleh Dirjen Pendis bahwa Kementerian Agama telah melakukan kesepakatan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bahwa ajang asah otak seperti KSM dan Kompetisi Sains Nasional (KSN) yang diselenggarakan Kemendikbud sekiranya dapat diikuti oleh siswa-siswa dari Madrasah maupun sekolah umum.
Tujuan dari KSM ini adalah bagaimana melahirkan generasi-generasi muslim yang menguasi iptek yang bisa menguasai ilmu pengetahuan sehingga bisa berprestasi dan berdaya saing akan tetapi tidak mengesampingkan nilai-nilai Agama sebagai khittoh dan sebuah pendidikan itu tidak harus ada dikotomi antara sains dan Agama. Sains dan Agama harus beriringan sejalan dalam membangun sebuah budaya di negeri ini. Sebab ketika Sains dipisahkan dengan Agama, maka jangan salah jika banyak manusia yang berfikir secara parsial sehingga muncul adanya radikalisme ekonomi, politik, bahkan radikalisme Agama, dimana benih-benihnya sudah mulai muncul di negeri ini.
Kebijakan baru ditetapkan pada 2018, sampai degan tahun 2021 ini dengan berbasis teknologi dan seluruh bidang yang bersifat keilmuan murni diintegrasikan dengan ilmu-ilmu agama Islam yang sesuai dengan bidangnya, seperti materi ilmu waris dalam bidang Matematika, sehingga seluruh bidang diberi label “terintegrasi”. Pada tahun ini pula untuk jenjang MA bidang Biologi, Kimia, Fisika, Matematika, Ekonomi dan Geografi semua nya terintegrasi dan MTs bidang Biologi dan Fisika dilebur ke dalam IPA Terintegrasi, dan ditambahkan bidang IPS Terintegrasi. Integrasi sains dan konteks nilai-nilai Islam dalam KSM meliputi:
- Soal-soal sains dalam KSM dielaborasi dengan konteks ayat maupun kandungannya yang terdapat dalam Al Qur’an.
- Soal-soal sains dalam KSM menggali konsep serta terapan yang ada dalam Islam semisal zakat, falak, dan tema lainnya dimaksudkan agar siswa tetap mengkaji konsep keislaman dengan sains yang holistik;
- Soal keilmuan sains murni, ini dilakukan sebagai upaya tetap menyejajarkan siswa-siswa madrasah dengan siswa-siswa olimpiade sains di madrasah.
Kepala MAN Insan Cendekia Sambas, Mursidin,M.Ag, mengucapkan bangga dan bersyukur atas capaian prestasi yang di raih oleh dan sekaligus mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing KSM Matematika Iswatun Hasanah, S.Pd dan Pembimbing KSM Kimia Ibu Nurhafiza,S.Pd dan Siti Hajijah,S.Pd yang sudah sukses menghantarkan siswanya ke ajang bergengsi di tingkat Nasional, beliau berharap ini dapat dicontoh oleh guru guru yang lain agar dapat berjuang dan berikhtiar mengantarkan siswa menjadi para jawara diajang olimpiade dan kompetisi lainya.
Dalam kesempatan penutupan Manicsa Fest 5 Kepala MAN Insan Cendekia Sambas memberikan apresiasi berupa uang pembinaan kepada peserta dan pembimbing. Hal ini menjadi budaya di MAN Insan Cendekia Sambas jika siswa, guru dan tenaga kependidikan ada yang meraih prestasi akan diberikan apresiasi agar menjadi motivasi bagi yang lain.