Sambas- Sebanyak empat puluh lima siswa/I MAN Insan Cendekia Sambas mengikuti ajang Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten Tahun 2022.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung Laboratorium Sains dan Teknologi. Empat puluh lima siswa yang terpilih tersebut mewakili sembilan mata pelajaran dengan komposisi lima siswa permata pelajaran. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu Selasa 24 Mei 2022 untuk mata pelajaran Fisika, Biologi, Ekonomi dan Geografi dan Rabu 25 Mei 2022 untuk mata pelajaran Matematika, Informatika, Astronomi, Kebumian dan Kimia. Waktu pengerjaan soal bervariasi antar mata pelajaran antara satu sampai tiga jam.
Olimpiade Sains Nasional (OSN) diselanggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Kegiatan OSN dilakukan secara rutin tiap tahunnya untuk mendorong semangat dan daya juang peserta didik, memfasilitasi bakat dan minat untuk mencapai prestasi terbaik peserta didik di bidang sains. dan juga ditujukan untuk melakukan penjaringan dan pembinaan kepada calon peserta OSN-K.
Pada tahun ini OSN tahun 2022 mengusung dengan tema “Sains Pulihkan Negeri” , dengan mencakup bidang Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, Geografi.
Mursidin,M.Ag, Kepala MAN Insan Cendekia Sambas berpesan agar dalam pelaksanaan OSN kali ini dilakukan secara fear dan sesuai dengan kaidah kaidah penyelenggaraan. Beliu juga berpesan agar apa yang telah diusahakan baik secara kolektif maupun individu dapat berdampak positif pada perolehan prestasi tahun 2022 ini.
Ditempat terpisah Swastika Nugraheni,S.Pd Guru Pembimbing Geografi meyampaikan tahapan tahapan pelaksanaan hingga siswa terpilih menjadi peserta OSN. Dikataan Bu Tika panggilaan akrabnya bahwa peserta yang mengikuti OSN tidak instan melainkan melewati tahapan yang begitu panjang, mulai dari pembibitan peserta dan test bakat minat di kelas X, kemudian mengikuti klub bidang studi sore dan malam hari, melaksanakan seleksi untuk mendapatkan tiket lima besar agar masuk menjadi peserta OSN. Perjuangan tidak sampai disitu, mereka harus mengikuti jadwal yang padat lagi yaitu karantina selama dua minggu dan pelatihan intensif.
Dalam hal ini seorang peserta harus memiliki jiwa petarung sebab tidak hanya mengandalkan intelektual saja, namun juga kemampuan survival. Dengan begitu Insya Allah mendapatkan hasil yang maksimal.