MANICSA MEMPERINGARI ISRA’ MI’RAJ BERSAMA DR. MUNADI, M.Si

MANICSA MEMPERINGARI ISRA’ MI’RAJ BERSAMA DR. MUNADI, M.Si

Sambas – Manicsa memperingati Isra Mi’raj pada tanggal 17 Februari 2023 /26 Rajab 1444H di Aula MAN Insan Cendekia Sambas dengan tema “Mengaktualisasikan nilai-nilai tauhid dalam dunia pendidikan” .Peristiwa Isra Mi’raj ini diabadikan dalam Al Quran, Surat Al Isra ayat 1. Allah SWT berfirman “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. Al Isra:1).

Acara peringatan Isra’ Mi’raj berlangsung dengan penuh hikmat dan antusiasme oleh para siswa-siswi serta seluruh guru dan tenaga kependidikan MAN Insan Cendekia Sambas yang turut hadir. Acara diawali dengan pembacaan sholawat yang dilantunkan oleh grup Hadroh Syubbanul Manicsa, dilanjut dengan pembacaan kalam Ilahi oleh Ilma Suciana dan sambutan oleh Kepala madrasah Bapak Mursidin, S.Ag. M.Ag.

Untuk tausiyah sendiri pihak panitia menghadirkan Dr. Munadi, M.Si yang merupakan salah satu dosen di Institut Agama Islam Sambas . Dalam ceramahnya ustad Munadi menceritakan tentang perjalanan malam Rasullallah SAW saat Isro’ Mi’raj, yang pada intinya kita sebagai umat Islam harus percaya bahwa peristiwa tersebut benar terjadi. Walaupun secara logika sangat sulit diterima. Dan ini menunjukkan Bahwa betapa agungnya sang maha pencipta Allah SWT.

Dr. Munadi, M.Si menyampaikan ceramah mengenai peristiwa Isro’ Mi’raj.

Ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa Isro’ Mi’raj ini. Pertama, tingginya derajat kehambaan, dalam surat Al-Isra’ ayat satu, menceritakan peristiwa Isra Miraj, yang mana kata ‘abdun’ yang artinya hamba digunakan untuk menyebut Muhammad SAW. Hal tersebut menunjukkan bahwa Nabi SAW adalah hamba yang benar-benar bertakwa pada Allah SWT serta memperoleh derajat yang begitu mulia di sisi Allah SWT. Kedua, Pembekalan dakwah yang tangguh, Sebelum terjadinya peristiwa Isra’ Miraj, orang-orang terdekat Nabi SAW dan selalu mendukung misi dakwahnya silih berganti wafat. Sedangkan di sisi lain, Nabi SAW terus mendapat penindasan dari kaum Quraisy. Ujian yang datang bertubi-tubi ini Allah berikan agar Nabi SAW benar-benar tangguh dalam menyampaikan dakwah. Ketiga, Menyampaikan kebenaran meski pahit. Setelah malam Isra Miraj, Nabi SAW menyampaikan kepada penduduk Mekkah apa yang baru saja dialaminya. Namun banyak yang tak percaya mengenai cerita ‘tak masuk akal’ tersebut. Hal ini menunjukkan, kebenaran tetap harus disampaikan, meski pahit karena banyak mendapat penolakan. Keempat, Syariat Nabi Muhammad Saw, menghapus syariat Nabi terdahulu, Saat Isra Miraj, Rasulullah SAW jadi imam shalat untuk Nabi-nabi terdahulu. Hal ini jadi bukti mereka patuh dan mengikuti ajaran Nabi SAW sekaligus jadi isyarat bahwa syariatnya tersebut telah menghapus syariat Nabi-nabi terdahulu.

Di akhir ceramah nya Ustad Munadi juga menekankan perlu kesabaran dalam menghadapi ujian, karena untuk menggapai kesuksesan seorang harus melalui ujian terlebih dahulu barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mencapai tujuannya.

Dengan acara peringatan Isro’ Mi’raj ini di harapkan siswa-siswi MAN Insan Cendekia Sambas menjadi generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga religius dalam menyebarkan kebaikan. Tetap Istiqomah dalam ketauhidan meski hidup dizaman yang semakin modern.

Penulis: Siti Hajijah, S.Pd

Berita