Sambas – Program Kemitraan Sekolah BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement) Australia-Indonesia adalah program yang didanai Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dan diimplementasikan oleh Asia Education Foundation (AEF). Pada fase pendanaan tahun 2019-2022, Program BRIGDE akan melibatkan 120 pendidik baru yang berasal dari 20 sekolah/madrasah di Indonesia dan 20 sekolah di Australia.
Dengan menciptakan dan mendukung kerja sama antar sekolah, BRIDGE membangun hubungan antara guru dan pelajar Australia dan Indonesia, meningkatkan kapasitas guru, pemahaman pertukaran budaya, kompetensi global, dan keahlian penggunaan teknologi baru untuk kolaborasi berkelanjutan.
Perpaduan model pembelajaran profesional ini mendukung komunitas sekolah di Indonesia dan Australia untuk membangun kemitraan sekolah internasional. Tujuan Program BRIDGE Australia-Indonesia adalah untuk:
- Membentuk kemitraan sekolah yang berkelanjutan dan komunitas pelajar internasional.
- Mendudukung peserta didik berkolaborasi dalam sebuah proyek, mengembangkan kompetisi global dan membangun persahabatan jangka panjang dengan sekolah mitra di Australia.
- Meningkatkan kemampuan para tenaga pendidik (guru dan kepala sekolah/madrasah) dalam mengembangkan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi para peserta didik.
- Mendukung para tenaga pendidik untuk mengeksplorasi praktik pembelajaran baru dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas.
- Mendukung hubungan antar individu antara Indonesia dan Australia.
Selama masa Pandemi Covid-19, alur waktu kegiatan akan disesuaikan dengan kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia. MAN Insan Cendekia Sambas, Kalimantan Barat melakukan kemitraan mengajukan aplikasi bersama secara online pada bulan Maret – Juli 2021. Adapun proses seleksi aplikasi kemitraan yang diterima oleh AEF dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2021 dan melalui beberapa tahap yaitu wawancara motivasi dengan kepala madrasah dan para guru serta tes bahasa inggris khusus.
Setelah melalui tahapan seleksi, dengan mengikutsertakan empat orang guru nominasi dan terpilihnya dua guru yang diumumkan pada pagi ini (14/09) yaitu Aprilia Pustika, S.Pd dan Lisa Saparia, S.Pd. Kedua guru tersebut nantinya akan mengiktui pelatihan pra-program secara daring pada tanggal 22-24 September 2021. Selanjutnya akan mengikuti pelatihan pengembangan profesional secara daring pada bulan Oktober-November 2021.
Mursidin, M.Ag selaku Kepala Madrasah mengungkapkan rasa syukur dan bahagia atas prestasi kepada dua guru yang sudah lolos seleksi program BRIDGE. Semoga dengan pemberian amanah ini bisa memberikan kontribusi besar membentuk kemitraan antar sekolah baik para tenaga pendidik, maupun peserta didik dengan kedua negara.
Selain itu, lanjut Mursidin, M.Ag, program ini akan membantu kemampuan bahasa para peserta didik, membangun saling pengertian antar kedua negara dan kebudayaan kita serta melatih sekolah-sekolah Indonesia tentang tekonologi komunikasi.
“Saya berharap program ini berjalan baik dan kami siap menjamu guru Australia di MAN Insan Cendekia Sambas. Serta guru terpilih bisa mengunjungi sekolah mitra yang ada di Australia.” tutup Mursidin.